Sabtu, 25 April 2015

Justru karna kami membenci bandar narkoba maka kami menolak hukuman mati.

TOLAK HUKUM MATI.

Assalamaualikum wr.wb.
Ketemu lagi dengan saya hadi Junaedi. Ya betul saya recovery addict atau pecandu.
Dan smoga kalian tak bosan membaca tulisan tulisan saya tentang melihat seputar hukum dari sudut pandang yang berbeda.

Klo mau bicara adil maka sayalah yang berhak menghukum para bandar itu karna akibat perbuatan mereka maka saya lah korbannya.. Dan bukan kalian.
Tetapi saya sangat menolak hukuman mati buat mereka. Jangan salah penafsiran bahwa saya membela bandar narkoba. Akan tetapi saya minta keadilan buat saya dan teman teman saya sebagai korban narkoba.

Bingung ea?.
Apa maksudnya? Karna kalian pikir hukuman mati adalah hukuman paling tinggi dinegeri ini. Lalu knpa kami sebagai korban masih menuntut keadilan?.

Mau tau??.  Sebab yang namanya hukuman itu menyiksa dan menyakitkan. Kalau mati maka dia hanya merasakan sakit dan siksa hanya beberapa menit ketika ajal merenggutnya. Setelah itu dia pun bebas.

Bahkan besar kemungkinan dia akan akan masuk surga. Karna wlwpun bnyak dosa tapi dia dibunuh secara dzalim tanpa perlawan tanpa diberi kesempatan media buat tobat dan tanpa diberi kesempatan untuk hidup maka besar kemungkinannya tuhan yang tadinya murka karna perbuatan bandar menjadi iba dan belas kasih melihat cara kematiannya didzalimi seperti itu.

Karna orang Indonesia itu banyak main akal akalan. Bahkan Tuhanpun ingin diakalinya. Apakah anda tau kenapa regu tembak ada 6 orang?. Karna mereka pikir agar tuhan tidak tau senapan mana yang ada Isi pelurunya.
Tuhan pasti mengetahuisiapa pembunuh makhluknya.

Apakah ada yang berani melakukan eksekusi secara kemanusiaan?. Maksud saya bukan dengan cara sadis.

Menyembelih hewan pun ada tata caranya. Masa manusia dikeroyok 6 orang regu tembak. Jika Mang serius maka cukuplah 1 orang saja yang melakukannya.

Ga yakin saya klo ada 1 orang yang berani melakukan eksekusi tersebut dan bertanggung jawab kepada tuhan tentang alasan kenapa membunuh makhuk tuhan.

Pernah lihat hukuman mati dinegara lain seperti pancung ataupun gantung?? Apa ada yang berbeda?? Ya algojonya itu hanya 1. Yang siap mengakui kepada tuhan atas semua perbuatannya. Karna algojo tau pasti jika orang setimpal atas perbuatannya. Dan biasanya itu adalah membunuh maka dalam Islam berlaku hukum hutang mata bayar mata. Hutang nyawa bayar nyawa.

Bukan hutang narkoba bayar nyawa. Dimana adilnya?.

Makanya kami para korban menolak bandar dihukum mati. Kami ingin mereka dihukum dan bukan dibebaskan atau dimasukan surga lewat cara kematian.

Renungan : Kenapa penjual racun serangga tidak dieksekusi?? Padahal itu jauh lebih berbahaya dari narkoba?.

Ya betul karna orang tua yang selalu kasih tau mana hal yang baik dan mana hal yang buruk.

Jika para orang tua memberi kita info kalau narkoba sama bahayanya dengan racun serangga maka apakah ada yang ingin beli narkoba?.

Jangan lemparkan kesalahan dari para orang tua yang tidak pernah memperhatikan anaknya kepada para bandar yang hanya berjualan saja.. Bahkan dalam jualan pun tidak pernah ada paksaan.

Jagalah anak kalian baik baik. Dan didik mereka dengan benar. Kasih info yang bermanfaat untuk masa depan mereka dan terakhir jangan lupa mengenalkan dia pada sang pencipta dan pemilik kehidupan ini.

Ajari cara mengasihi sesama makhluk tuhan. Dan jangan ajari tentang kebencian dan balas dendam.

Wassalam

Hadi Junaedi
Aktifis kemanusiaan dan Ham

Tidak ada komentar:

Posting Komentar